Jumat, 04 Mei 2012

Arti Logo Gelas & Ular




Ternyata lambang farmasi tersebut merupakan patung yang menggambarkan dewi Yunani-Hygieia-sedang memegang mangkuk dengan ular jinak yang mengitarinya dan seolah minum dari mangkuk tersebut.



Hygeia adalah dewi kesehatan, kebersihan dan sanitasi yang merupakan seorang anak dari Asclepius (Dewa pengobatan dan penyembuhan dalam mitologi yunani). Beberapa orang berpendapat bahwa mangkuk Hygeia dan ular merupakan simbol keseimbangan alam di muka bumi. Ular menggambarkan pasien yang bebas memilih untuk mengobati dirinya sendiri atau tidak. Menurut kepercayaan Yunani kuno, ular yang melilit pada mangkuk menggambarkan kebijaksanaan dan kesembuhan. Hal ini dikarenakan ketika orang mati akan berada pada alam baka yang entah baik atau buruk dan ular dipercaya bisa berkomunikasi dengan orang mati tersebut. Bahkan ular juga dipercaya bisa membawa jiwa orang yang telah meninggal untuk membantu kehidupan.



Mangkuk, cangkir, atau gelas anggur Hygieia dengan ular melingkar di sekitarnya telah menjadi simbol dari banyak asosiasi farmasi di seluruh dunia. Mangkuk Hygieia telah menjadi simbol dari American Association Apoteker digambarkan sebagai mangkuk obat, Canadian Asosiasi Farmasi, Farmasi Masyarakat Australia serta banyak asosiasi farmasi lain di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Pharmaceutical Australia Association menggunakan versi cangkir yang dibatasi oleh dua ular, yang secara kasar menggambarkan bentuk sebuah lambang kedokteran. Federasi Farmasi Internasional berhasil merancang logo mangkuk Hygieia's terdiri dari surat-surat

Kamis, 03 Mei 2012

Semua Tentang Apotek

SEMUA TENTANG APOTIK

Apotek berasal dari bahasa yunani apotheca yang secara harfiah berarti "penyimpanan". Bila diartikan definisi apotek adalah tempat menjual dan kadang membuat atau meramu obat. Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan praktik profesi farmasi sekaligus menjadi peritel. Dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.

Apotek yang merupakan suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki beberapa fungsi kegiatan yaitu : pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan, sehingga agar dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya.

Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk kesehatan, tentunya diperlukan suatu “manajemen Perapotekan “ untuk mengelola apotek secara baik dan benar. Sehingga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis yang dapat memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stake holder) tanpa harus menghilangkan fungsi sosoialnya di masyarakat.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola apotek adalah:
 
Lokasi
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :
  1. Letaknya strategis
  2. Penduduk yang cukup padat
  3. Daerah yang ramai
  4. Dekat dengan tempat praktek dokter
  5. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

Persyaratan administratif
Beberapa hal di bawah ini harus diperhatikan dalam mendirikan suatu apotek, dan harus sudah di lengkapi diantaranya:
  1. Letaknya strategis
  2. Fotokopi SIK atau SP
  3. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata
  4. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik
  5. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus dan SIK
  6. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek
  7. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA di Apotek lain
  8. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi pemerintah lainnya
  9. Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA
  10. Surat Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan farmasi

Pemilihan Nama
Pemilihan nama harus sangat di perhatikan, karena ini harus menarik tapi juga harus baik sesuai etika.

Alat dan Perbekalan Farmasi yang diperlukan
Alat dan perbekalan yang diperlukan untuk pendirian suatu apotek adalah :
  1. Bangunan, terdiri dari :
    • Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
    • Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien
    • Ruang tertutup untuk konseling
    • Ruang peracikan dan penyerahan obat
    • Toilet
  2. Kelengkapan bangunan apotek
    • Sumber air
    • Sumber penerangan
    • Alat pemadam
    • Ventilasi
    • Sanitasi
    • Papan nama APA
    • Billboard nama apotek
  3. Perlengkapan kerja 
a.       Alat pengolahan / peracikan :
    • Batang pengaduk
    • Cawan penguap
    • Corong
    • Gelas ukur, gelas piala
    • Kompor / pemanas
    • Labu Erlenmeyer
    • Mortir
    • Penangas air
    • Panci
    • Rak tempat pengering
    • Spatel logam / tanduk / gelas/ porselen
    • Thermometer
    • Timbangan milligram + anak timbangan (ditera)
    • Timbangan gram + anak timbangan (ditera)
b.      Wadah
·        Pot / botol
·        Kertas perkamen
·        Klip dan kantong plastic
·        Etiket (biru dan putih)
·        Tempat penyimpanan
(1)  Lemari / rak obat
(2)   Lemari narkotika
(3)   Lemari psikotropika
(4)   Lemari bahan berbahaya
(5)   Kulkas
      4.  Perlengkapan Administrasi
·        Blanko surat pesanan
·        Blanko faktur penjualan
·        Blanko nota penjualan
·        Blanko salinan resep
·        Blanko laporan narkotika dan psikotropika
·        Buku catatan pembelian
·        Buku catatan penjualan
·        Buku catatan keuangan
·        Buku catatan narkotika dan psikotropika
·        Buku catatan racun dan bahan berbahaya
·        Kartu stok obat
     5. Kelengkapan buku pedoman
   a. Buku standar yang wajib :
·        Farmakope Indonesia edisi terakhir
·        Kumpulan peraturan / UU
   b. Buku lainnya :
·        IMMS, ISO edisi terbaru
·        Pharmakologi dan terapi

Tenaga Kerja
Selain Apoteker Pengelola Apotek, dibutuhkan beberapa tenaga kerja yaitu :
Asisten Apoteker                                                :  2 orang
Tenaga administrasi / kasir / obat bebas       : 1 orang
Pembantu umum                                               : 1 orang
Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan peranannya di dalam apotek.

Strategi Dan Inovasi

Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi khusus, sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang baru di daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain :
  1. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA.
  2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang dibutuhkan pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa copie resep.
  3. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama untuk pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol keadaan pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.
  4. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan fasilitas AC, TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, Koran dan tabloid serta tempat parkir yang luas.
  5. Kerjasama dengan praktek dokter
  6. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput

Studi Kelayakan Apotek

Ini menyangkut modal, dari mana itu diperoleh, dan membagi modal dalam beberapa bagian, selain itu juga membuat rencana anggaran dan pendapatan , biaya lain lain, proyeksi pendapatan, Perhitungan batas laba / rugi (BEP).